Saya punya teman. Dia seringkali mondar-mandir pulang pergi ke luat negeri untuk bekerja disana. Sudah beberapa Negara yang dia datangi sebagai ladang mencari uang. Katanya mencari uang di luar negeri lebih mudah.
Memang dia, teman saya itu sangat mudah dating dan pergi ke luar negeri. Rumahnya bagus, keseharian kelihatan cukup. Cuma sayangnya :
- Kalau di rumah bingung, tak tahu harus bekerja apa
- Anaknya cenderung nakal / bandel
- Sering atau terlalu lama meninggalkan istri
Saya juga sempat berpikir dan merenung. Kerjaan enak, duit ada, mau beli apa bisa. Tapi kalau ANAKnya bandel / nakal apa juga bisa merasakan hasilnya selama si luar negeri? Alias apa bisa hati senang dengan uang cukup tapi anak menjadi nakal? Kalaupun bisa senang tapi kesenangan itu tidak bisa sempurna. Coba saja ketika sedang asyik menikmati santai dengan istri, tiba-tiba pikiran dan pebincangan menuju ke siAnak yang suka membantah orang tua. Kadang istri teringat ketika si Anak dengan suara kerasnya membentak kepadanya meminta sesuatu yang saat iru juga harus dituruti. Dan banyak kejadian-kejadian yang tidak semestinya si Anak melakukanya. Yang mestinya menghormat kepada orang tua, malah menentang dan berani kepada orang tua. Lantas bagaimana kalau sudah seperti ini? Bisakah uang hasil jerih payah jadi TKI di luar negeri bisa dinikmati?
“ masa bodoh, yang penting saya enak. Masalah anak, mau nakal, mau ngrepotin orang, mau ngapain saja silahkan ….”.
Tidak bisa seperti itu. Orang tua enak, anak juga mestinya ikut enak, artinya mestinya demi masa depan yang baik, jadilah orang tua yang baik aga anaknya menjadi baik. Anak jadi nakal, orang tua adalah tanggung jawabnya. Anak bikin repot imbasnya juga kepada orang tua, dan kalau anak bebas ngapain saja, orang tua juga akan kena akibatnya.
Kalau ditelisik, menurut saya anak-anak orang yang menjadi TKI menjadi nakal adalah karena :
- Jarang ‘ditunggu’ oleh figure Bapak yang menjadi pengayom dan pendidik bagi anak.
- Anak menjadi manja dan malas mudah mendapatkan uang dari orang tuanya yang juga mudah mendapatkan uang.
- Ibu yang di rumah seakan kehilangan yoni karena Bapak sebagai pendamping yang ‘ditakuti’ anak tidak ada si samping Ibu.
- Anak merasa bebas apa saja karena Bapak tidak ada di rumah
Itulah salah satu lantaranya mengapa anak-anak TKI menjadi nakal bila orang tuanya (Bapak) menjadi TKI di luar negeri. Mungkin lain ceritanya bila semenjak kecil dididik diarahkan dengan seksama agar selalu berada ‘di jalur yang benar:
- Di doktrin (dinasehati) bahwa IBU adalah manusia paling mulya dan paling berjasa kepada anak. Jangan sekali-kali berani dengan IBU ketika Bapak tidak ada di rumah. Kalau sampau berani bisa kualat kamu (terkutuk).
- Ketika TKI sedang focus bekerja di luar negeri, selalu ingat dan berkirim kabar serta tanpa bosan menyisipkan pesan nasehat kepada si anak agar selalu taat pada orang tua, jangan bergaul sembarangan, jangan boros. Sewaktu-waktu akan Bapak pulang “ Awas, kalau sampai kamu gak karuan”
Tapi tidak semua anak TKI anaknya nakal, hanya kebetulan saja, saya sering melihat anak TKI yang memang nakal alias bandel. Sebagai orang tua bila sudah terlanjur anaknya nakal dan sudah di lakukan berbagai macam cara agar anaknya tidak nakal lagi, tapi ternyata tidak membuahkan hasil, jalan terakhir adalah BERDOA.