Itu dulu… Sekarang beda… Lain batu lain karang, lain dulu lain sekarang.
Tampil seksi di desa bukan lagi suatu hal yang tabu. Celana pendek perempuan desa sudah mudah kita jumpai. Padahal dulu pakai celana pendek itu hal yang sangat tidak sopan. Karena celana pendek bagi wanita itu adalah sama dengan celana bagian dalam, yang tidak pantas untuk diperlihatkan kepada banyak orang. Dan banyak lagi pengaruh ‘kota’ yang sudah masuk mengalir ke pedalaman desa. Andaikan saja masyarakat desa bisa menyaring mana yang positif dan mana yang negative, mana yang sopan dan mana yang tidak sopan, pasti kehidupan didesa tetap alami seperti pemandanganya yang selalu nyaman dan mempesona di pandang mata.
Tapi apapun yang terjadi, pengaruh baik dan jeleknya kebiasaan (budaya) luar desa, lama-kelamaan pasti akan datang juga mewarnai kehidupan desa. Tinggal kita saja bagaimana menyikapi. Sebagai orang yang baik (beragama) tentu kita bisa menolak apapun pengaruh jelek yang hendak memangsa desa kita yang tercinta. Ambil saja pengaruh yang positif untuk kemajuan dan kemakmuran desa. Misalnya saja pabrik masuk desa, IT masuk desa, Perguruan Tinggi masuk desa, Traktor masuk desa, Aspal masuk desa, Listrik masuk desa dan terserah anda silahkan sebut apalagi. Tapia pa mau dikata, masuknya berbagai macam kemajuan dunia ke desa sudah pasti diiringi dengan pengaruh negatifnya. Dan memang dasarnya dari sononya, manusia kan bisa juga menerima pengaruh jelek, walaupun dia tahu bahwa itu adalah jelek. Contohnya saja IT masuk desa. Disamping orang desa bisa melihat isi dunia dengan mudah, merekapun bisa melihat gambar porno dengan mudah. Gambar porno atau video porno istilahnya orang pinter namanya pornografi.
Eh..ngomong-ngomong, barangkali ‘wong ndeso’ ada yang belum ngerti IT mungkin bisa saya jelaskan. Jadi IT itu adalah singkatan dari INFORMATION TECHNOLOGY. Kalau bahasa kotanya itu TEKNOLOGI INFORMASI. Kalau bahasa ndesonya itu INTERNET. Kalau kakek belum ngerti juga internet itu apa, anggap saja sama seperti televisi. Lagian kakek kan sudah gak mau tahu apa itu internet. Yang penting cucu kakek saja yang perlu tahu internet, biar gak seperti kakek, tahunya cuma lumpur, singkong, ..he..he..he. Sorry kek jangan marah ya? Memang aslinya begitu kan, Kek? He..he..he..
Waduh….sorry nih, jangan tersinggung ya orang ndeso.. Asal tahu saja saya sendiri juga berasal dari keturunan ndeso, lahir juga di area ndeso, tepatnya di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Nama ndesonya saya IMANG……………..
(Hallo Supin, Hallo Dikin, Hallo Narto, wong nDawuhan, kiye IMANG, inyong lagi dolanan internet kiye, ora pada kepengin apa, tuli teyeng olih duit, ngeneh pada blajar, men ora ndesani lah. Priwe pada kabare lah, mbok ya apik-apik bae..)
Oke… tadi kita ngomong masalah IT (internet). Internet masuk desa.
Internet untuk orang ndeso, internet untuk kemajuan desa, internet untuk peningkatan ekonomi desa.
Sebenarnya jauh sebelum saya menulis artikel ini, di banyak pedesaan yang saya datangi, disana sudah ada warung internet (warnet) yang berdiri. Saya juga sempat sedikit kaget sekaligus seneng, “Lho, ternyata di sini sudah ada warnet, enak kalau begitu, aku bisa ngenet disini gak usah jauh-jauh pergi ke kota mencari internet”
Yang penting diketahui, INTERNET adalah gudangnya informasi yang bisa mendatangkan rejeki, mendatangkan uang dari seluruh penjuru dunia. Asal tahu saja caranya. Dan sebelum saya kasih tahu bagaimana cara mendatangkan uang dari internet, saya ingin menjelaskan bagaimana uang itu bisa masuk ke ‘wong ndeso” (orang di pedesaan). Ya..ternyata mudah saja, sama seperti kita menjual / menawarkan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan surat dan foto-foto barang yang kita kirim lewat pos. Bila orang itu tertarik dan mau membeli, dia akan datang dan membelinya lalu orang itu langsung membayar tunai ditempat penjual dan membawa barang yang dibelinya.
Kalau memakai internet surat penawaran, foto barang dan cara membayar akan lebih mudah. Orang yang membeli tidak usah datang ke tempat penjual. Bila berniat membeli langsung berhubungan dengan HP atau telpon, barang di kirim dengan menggunakan perusahaan jasa pengiriman, uang di transfer melalui bank atau kantor pos. Karena di desa gak ada ATM, uang bisa di ambil di BANK BRI Kecamatan. Karena di setiap kecamatan sudah ada Bank BRI.
Jadi peran INTERNET bagi penjual yang ada didesa adalah sebagai pengganti SALES / PEMASARAN. Dengan internet, barang yang ditawarkan orang desa bisa 24 jam tampil / tayang yang bisa dilihat oleh orang seluruh Indonesia dan bahkan di seluruh dunia. Kalau beruntung bisa dapat pemebeli dari Amerika dengan membayar pakai uang dolar. Wah..wong ndeso jadinya mudah dapay uang dolar. Yang kayaknya sulit bila tidak ada internet. Misalnya saja Pak Imang panen SINGKONG super. Singkongnya Pak Imang besarnya minta ampun….Maksudnya hasil panen singkong, bukang singkongnya Pak Imang..he..he..he…. Kemudian Pak Imang menawarkan SIngkongnya lewat internet. Ternyata ada orang Jepang yang tertarik dan akhirnya orang Jepang mau membeli dengan harga mahal. Gak tahu buat apa orang jepang itu beli singkong, yang pasti bukan untuk di bikin gaplek. Bisa-bisa singkong di Jepang bisa di jadikan mobil tuh..
Itu kan kalau orang desa yang punya Singkong kalau yang tidak punya singkong, apanya yang dijual?
Ya..yang laku kan bukan singkong saja. Singkong kan buat contoh saja, cari sendiri kan bisa. Mungkin Cengkehnya, mungkin ada pohon yang langka, mungkin juga rumah tua, hasil pertanian yang lain, buah-buahan, kerajinan yang mungkin digeluti orang desa setempat, mungkin juga alamnya yang sejuk, air terjun dan lain sebagainya. Bisa juga banyaknya pohon kelapa, tempurung kelapa, serabut kelapa dan ainya lagi. Dari yang barang yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal. Anda bisa cari sendiri di desa tempat tinggal. Mungkin sesuatu benda / barang yang berlimpah di desa anda tidak Nampak tidak terpakai. Tapi di desa lain, di pulau lain, dinegara lain, barang itu bisa laku mahal.
Kabarnya, ada jenis tanah di daerah Tulungagung – Jawa Timur yang bisa laku mahal karena digunakan sebagai bahan baku mobil Mercedes Benz. Tapi itu juga baru kata orang / teman saya. Ditempat lain masih teman saya, dia adalah pengekspor kerajinan debog pisang (batang pohon pisang yang dikeringkan). Kerajinanya berupa meja kursi yang terbuat dari debog pisang itu.
Silahkan anda mencari ide dan kreasi mudah-mudahan berhasil.
Jangan lupa, kalau mau belajar memasarkan barang lewat internet, itu namanya BISNIS ONLINE atau ada yang bilang juga INTERNET MARKETING. Itu ada kursusnya. Bisa kursus lewat internet. Bisa kursus lewat guru langsung. Kalau belajar bisnis online lewat internet itu banyak yang menawarkan. Jadi orang-orang di desa bisa belajar bisnis online internet sambil mengelola sawahnya, sambil memelihara kambing, sapi, ayam dan lainya. Kalau berniat belajar bisnis online, bisa belajar disini:
Ada juga pilihan belajar bisnis online selain di cafebisnis.com, diantaranya disini:
BLOGSPOTMASTER.COM
Jangan tergesa-gesa pelajari bisnis online dengan santai saja, masih banyak kesempatan....
Yang pelajar jangan lupa dengan PR sekolahnya
Yang Karyawan jangan lupa dengan tugas dan jam kerjanya
Yang PNS jangan lupa dengan pelayanan masyarakatnya
Yang Pengangguran, terserah saja, soalnya punya banyak sekali waktu kosong
Selamat belajar sukses bisnis online