Coba kita lihat TKI yang terlunta-lunta di kolong jembatan layang di negara ARAB
Dan 'musibah' semacam itu jikaa bisa kita dengar dari tetangga desa paling dekat, MALAYSIA. Sudah berapa ratus orang Indonesia yang dikejar-kejar, di cambuk, di penjara oleh Polisi Malaysia. Walaupun itu sah-sah saja, karena diakui atau tidak, yang di kejar dan di pukul adalah TKI yang ilegal. Tapi bagaimanapun tetap saja kita miris mendengarnya.
Andai saja aku punya pesawat pribadi, usaha yang besar, MUNGKIN tidak banyak omong, mereka saya naikan kepesawat dan saya turunkan di halaman kantor perusahaan saya untuk langsung bekerja di pabrik saya itu. .....tapi itu MUNGKIN......he..he..he...
Ngomong-ngomong soal menjadi TKI, menurut saya itu lantaran tekanan kebutuhan 'perut' yang tidak bisa di sumbat dengan penghasilan di Daerahnya sendiri, Indonesia. Padahal di sono pekerjaanya ya sebagai pembantu saja. Tapi kan beda.... pembantu di sono sama di sini jelas beda : - pertama gengsinya kalau pulang ke Indonesia seperti orang yang habis plesiran - padahal disono ngepel, nyuci dll,
- Gajinya lebih banyak BERLIPAT-LIPAT di sono daripada disini. Sayangnya, ketika para TKI pulang kampung, mereka Mati Kutu alias tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya berangan-angan Negara mana lagi yang harus aku 'kunjungi'. Tapi ada juga TKI yang punya jiwa wirausaha sehingga ketika pulang kampung dia membawa 'modal usaha'.
Besarnya minat TKI untuk pergi meninggalkan Indonesia juga mungkin karena sebagian besar SDM Indonesia masih punya pemikiran "Lebih baik kerja cari duit gede, daripada buka usaha yang butuh modal gede"
Makanya saya jadi punya usul nih,...
Bagaimana kalau TKI di ganti saja dengan TBI = Tenaga Bakul Indonesia
Manurut saya TBI lebih terhormat daripada TKI.......
Apa itu bakul??????????